Sabtu, 23 Maret 2013

Manajemen Pemasaran Pertemuan ke 5

Pada tanggal 8 Maret 2013 pertemuan ke-5 dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran kali ini membahas tentang "Positioning Produk Jasa Pendidikan". Pada pertemuan kali ini bagian kelompok 3 yang mempresentasikan tentang materi Positioning yang dimana di bagikan menjadi kelompok-kelompok kecil menjadi 4 kelompok yang disetiap kelompok mempunyai 1 orang yang memberikan penjelasan materi. Kemudian usai menjelaskan tersebut Pak Amril pun menjelaskan kembali materi Positioning tersebut, maka :

Apa itu Positioning? Positioning atau yang disebut Pencitraan pada perusahaan agar tetap eksis sehingga menempati tempat yang khusus dan bernilai di dalam benak pelanggan sasaran. Dalam positioning kita harus memperhatikan ketersedian barang dan bagaimana cara mendapatkan keuntungan yang maksimal (profit max). Positioning dasarnya marketing mix yang saling berkaitan.Produk yang dibutuhkan (need) dan yang diinginkan (want) dengan keunggulan produknya harus (goods) dan jasa (services). Definisi unggul berarti berkualitas atau lebih bagus dari yang lain.

Apa itu marketing mix? marketing mix adalah variabel-variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan pada sebuah Product (Produk), Price (Harga), Place (distribusi/tempat) dan Promotion (promosi).

Dalam positioning terdapat kesalahan yang harus dihindari perusahaan yaitu :
  1. Confused Positioning atau pemosisian yang membingungkan, pembeli/konsumen mungkin bingung dengan citra merek yang terjadi karena banyaknya klaim atau seringnya perusahaan melakukan perubahan terhadap posisi mereknya.
  2. Under Positioning atau pemosisian yang terlalu sempit, beberapa perusahaan menemukan bahwa para pembeli mempunyai pemahaman yang kabur terhadap merek perusahaan. Pembeli sesungguhnya tidak merasakan sesuatu yang khusus pada merek tersebut.
  3. Over Positioning atau pemosisian yang terlalu luas, pembeli mungkin mempunyai anggapan yang terlalu sempit tentang merek atau perusahaan memiliki terlalu luas tujuan pasar sehingga tidak semua terpenuhi.
  4. Doubful Positioning atau penentuan posisi yang meragukan, pembeli mungkin merasa sulit untuk mempercayai klaim merek seperti diperlihatkan pada atribut produk, harga, atau pemanufakturan merek itu.

Selain itu ada pula Re-positioning yaitu menempatkan yang baru yang didasarkan pesaing, apakah kemampuan kita lebih rendah dari pesaing. Kemudian ada pula De-positioning yaitu jawaban dari over positioning yang berarti melihat diri kita sendiri kemampuannya dimana.
     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar